Sebuah rangkaian DC mengaliri Arus listrik melalui satu arah. DC umumnya diaplikasikan pada tegangan rendah, khususnya yang menggunakan baterai. Kebanyakan rangkaian elektronika membutuhkan daya dari 'Power Supply DC'.
DC akan mengaliri listrik sepenuhnya saat sirkuit tertutup (ON pada sakelar), Sebaliknya DC akan berhenti sepenuhnya ketika terbuka (OFF sakelar).
Sakelar sebagai perangkat untuk memunculkan dan menghentikan sebuah sirkuit listrik. Ketika sakelar tertutup atau dalam posisi ON (Gambar 1.1), sirkuit juga akan tertutup dan bola lampu hidup. Dan ketika sakelar terbuka atau posisi OFF (Gambar 1.2), Sirkuit akan terbuka dan bola lampu mati.
Gambar 1.1 Sakelar tertutup, Lampu hidup. |
Gambar 1.2 Sakelar Terbuka (Off), Lampu mati. |
Menurut hukum Ohm; Arus dalam sebuah (idealnya) resistor atau komponen ohmic lainnya adalah sebanding dengan tegangan yang diterapkan dan berbanding terbalik dengan tahanan (Resistan).
Dengan kata lain, untuk Resistansi tetap, semakin besar Tegangan (V) pada Resistor maka semakin lancar arus (I) yang dilalui. Untuk tegangan tetap pada Resistor, Semakin besar tahanan maka semakin sedikir Arus (I) yang mengalir.
Pada Gambar 2. Ada penambahan Resistor pada rangkaian DC. Total tahanan (R) pada rangkaian menjadi lebih besar tetapi tegangan 'Power Supply' (baterai) tidak berubah (tetap), oleh karena itu, Arus (I) yang mengalir melalui rangkaian berkurang. Dengan berkurangnya arus yang mengalir, Lampu menjadi lebih redup.
Gambar 2. Rangkaian berisi Baterai, Bola lampu, Resistor, dan Sakelar. |
1 Response to "Direct Current (DC) Circuit - Rangkaian DC - Elektronika dasar"
رقم
Post a Comment